SUNGAIPENUH-Menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga Cabai Rawit di Pasar Tanjung Bajure, Kota Sungai Penuh, merangkak naik Rp 100.000 per kilogram, Minggu (30/3/2025). Lonjakan harga ini dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat yang tengah bersiap menyambut Lebaran.
Lukman (38), seorang pedagang di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai rawit dan merah sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
“Kenaikan ini karena banyak masyarakat yang memborong cabai untuk persediaan selama Lebaran. Apalagi banyak perantau yang sudah pulang kampung,” ujarnya kepada Sinarbaru.com, Minggu (30/3/2025).
Selain cabai rawit, harga cabai merah juga melonjak Rp 80.000 per kilogram.
Dewi (45), pedagang lain di Pasar Tanjung Bajure, membandingkan kondisi tahun ini dengan tahun sebelumnya. Menurutnya, permintaan masyarakat tahun lalu lebih tinggi dibandingkan tahun ini.
“Harga naik setiap tahun pasti, tapi tahun ini lebih tinggi dibanding sebelumnya. Mungkin karena daya beli masyarakat yang meningkat,” kata Dewi.
Pantauan Sinarbaru.com di Pasar Tanjung Bajure, Minggu (30/3), meskipun harga cabai meroket, aktivitas jual beli tetap ramai. Para pembeli mengaku tetap membeli bahan pokok meskipun harga melambung tinggi.
Leni (39), salah satu pembeli, mengatakan bahwa ia tidak punya pilihan lain selain tetap membeli cabai dan bahan dapur lainnya.
“Karena kebutuhan mendesak, mau tidak mau harus beli, meskipun mahal sekali,” ujarnya.
Senada dengan Fatimah, Rahayu (35) menyebut, ia sudah memprediksi kenaikan harga kebutuhan dapur menjelang Lebaran.
“Saya sudah tidak kaget lagi, ini seperti sudah jadi pola setiap tahun. Saya curiga ini permainan tengkulak yang memanfaatkan momen hari raya,” katanya.
Fenomena kenaikan harga bahan pokok menjelang Lebaran memang terjadi hampir setiap tahun. Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga agar perayaan Idul Fitri tidak terlalu membebani mereka. (DD)