SUNGAIPENUH-Pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Sungai Penuh ramai-ramai ‘Setor Muka’. Kebiasaan ini sepertinya sudah menjadi tradisi saat Walikota Sungai Penuh melakukan tinjauan ke pasar Tanjung Bajure.
Jumlah kunjungan Walikota Sungai Penuh, mulai dari Pj Walikota pertama hingga Walikota saat ini Alfin tidak terhitung jumlahnya, namun kondisi pasar Tanjung Bajure belum mengalami perubahan.
Pantauan selama meliput kegiatan Walikota, banyak didampingi oleh Kepala OPD dan banyak perintah Walikota dilapangan tidak ditindak lanjuti. Habis tinjauan habis pula kegiatan ‘setor Muka’ saat itu.
Bukan malah sebaliknya, saat tinjauan tersebut semestinya pejabat yang berkompeten untuk menyelesaikan persoalan tersebut, mulai dari Dinas Perindag, Dinas LH, Dinas Perhubungan dan lainnya menindak lanjutinya.
Kondisi ini kembali terpantau saat tinjauan Walikota Sungai Penuh Alfin di pasar Tanjung Bajure. Kepala OPD seperti Kadis Dishub, Kadis LH, Kadis Perindag serta kadis lainnya terlihat beramai ramai mendampingi Walikota Sungai Penuh.
Saat tinjauan itu mereka bukannya membawa sebuah buku untuk dicatat apa apa saja yang diperlukan dikerjakan, malah mereka menjauh dari Walikota Sungai Penuh.
“Sudah menjadi kebiasaan tidak ada membawa buku catatan. Mungkin pejabat Kota ini daya ingatannya sangat tinggi sehingga tidak perlu dicatat,”
“Berdasarkan kebiasaan sebelumnya, sudah tinjauan ke lapangan ya selesai acara. Untuk tindak lanjutnya tunggu ada permasalahan dilapangan, seperti sampah menumpuk dan banjir baru turun,” ujar salah satu peserta yang selalu ikut rombongan. (DD/KZE)